Minggu, 14 Juli 2013

Tibun Nabawi (pengobatan Cara Nabi) 1

Asallamuallaikum,
 
“pengobatan cara Nabi memiliki perbedaan dibanding dengan metode pengobaatan lainnya. Karena metode ini bersumber dari wahyu, misyakat kenabian dan akal yang sempurna, maka tentu memiliki derajat kepastian yang menyakinkan di samping memiliki nilai keilahian, berbeda dengan metode pengobatan lainnya yang umumnya hanya berdasarkan pikiran, dugaan atau pengalaman semata-mata.”
[Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah, dalam Zaadul Ma'ad IV hal.33]

  Sesungguhnya kesehatan merupakan salah satu ni'mat besar yang Allah berikan kepada manusia, sayangnya, nikmat ini kadang-kadang kurang disukuri. Tak jarang manusia-termasuk kita- menyia-nyiakannya. Lalu, ketika penyakit mulai menghampiri kita , kita pun berkeluh kesah dan baru sadar betapa mahalnya harga sebuah kesehatan.
Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam mengingatkan kepada kita dengan sabda belau,
Ada dua ni'mat, banyak manusia tertipu dalam dua ni'mat ini : kesehatan dan kesempatan (waktu luang).”[Shahih, Al Bukhari 11/229 Al Fath]

Ada suatu nasihat yang amat bijak “mencegah datangnya penyakit memang lebih baik dari pada mengobati. Tetapi jikalu kehendak Allah menentukan kita untuk sakit, maka kita pun wajib untuk berikhtiayar mencari kesembuhan, tentusaja ada rambu-rambu syariat yang wajib kita perhatikan dalam hai ini.

Hadis tenang perintah berobat
“ya wahai hamba-hamba Allah berobatlah kalian karena tidaklah Allah Azza wa jalla menimpakan suatu macam penyakit kecuali telah dia ciptakan obat untuknya, kecuali satu macam penyakit” :mereka bartanya : “Apa penyakit itu ?” jawab Belau : “penyakit tua (pikun)”. [Shahih, Ahamad 4/278, Ibnu Majah 3436, Abu Dawud 3855, At Tirmizi 2039 dari Zaadul ma'ad IV : 12 dengan tahqiq Al Arnauth]

“Setiap penyakit ada obatnya, maka jika obat untuk penyakit itu digunakan, niscaya akan sembuhlah ia dengan seizin Allah Azza wa Jalla.”[Shahih, Muslim 2204]

Selasa, 25 Juni 2013

quote

"terkadang kita harus kokoh dalam idealisme,
dengan mempertahankan prinsip-prinsip di dalamnya
Namun pada akhirnya kita harus melihat kenyataan
dan berdiri diatasnya"

- Qothrunnada Therapy -